Kulit gelap

Kelompok pria Kamboja dengan kulit gelap.
Pekerja imigran Indonesia berkulit gelap di Suriname, sekitar tahun 1940

Kulit gelap adalah warna kulit manusia yang terjadi secara alami, kaya akan pigmen melanin dan memiliki warna gelap.[1][2][3] Orang-orang dengan warna kulit relatif gelap disebut orang kulit cokelat (brown),[4] dan orang-orang dengan kulit yang sangat gelap sering disebut sebagai orang kulit hitam (black),[5] meskipun penggunaan semacam ini dapat menjadi ambigu di beberapa negara di mana hal ini juga digunakan untuk secara spesifik merujuk pada kelompok-kelompok etnis atau populasi-populasi yang berbeda.[6][7][8][9]

Evolusi pada pigmentasi kulit gelap diyakini telah dimulai sekitar 1,2 juta tahun yang lalu,[10] pada spesies awal hominid berkulit terang setelah mereka pindah dari hutan hujan khatulistiwa ke sabana yang mendapat banyak cahaya matahari. Dalam menghadapi panasnya sabana, mekanisme pendinginan yang lebih baik diperlukan, yang dilakukan melalui penghilangan rambut di tubuh dan perkembangan sistem keringat yang lebih efisien. Penghilangan rambut tubuh yang mengakibatkan berkembangnya pigmentasi kulit gelap, merupakan sebuah mekanisme seleksi alam terhadap penipisan asam folat, dan terhadap kerusakan DNA pada tingkat yang rendah. Faktor utama yang berkontribusi terhadap evolusi pada pigmentasi kulit gelap ialah pemecahan asam folat sebagai reaksi terhadap radiasi ultraviolet; hubungan antara pemecahan asam folat yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet dan penurunan kesesuaian sebagai bentuk kegagalan dari embriogenesis dan spermatogenesis normal menyebabkan hasil seleksi pada pigmentasi kulit gelap. Pada saat Homo sapiens modern berevolusi, semua manusia memiliki warna kulit gelap.[11][12][13][14][15][16]

Manusia dengan pigmentasi kulit gelap memiliki kulit yang secara alami kaya melanin (terutama eumelanin), dan memiliki lebih banyak melanosom yang memberikan perlindungan unggul melawan efek merusak dari radiasi ultraviolet. Melanosom ini membantu tubuh mempertahankan cadangan asam folat dan melindungi terhadap kerusakan DNA.[17]

Orang berkulit gelap yang tinggal di daerah tinggi dengan sinar matahari yang kurang terik memiliki peningkatan risiko – terutama di musim dingin – mengalami kekurangan vitamin D. Sebagai konsekuensi kekurangan vitamin D, mereka memiliki risiko yang lebih tinggi terkena rakhitis, dan berbagai jenis kanker, dan kemungkinan penyakit kardiovaskular dan aktivitas sistem kekebalan tubuh yang rendah.[18] Namun demikian, beberapa studi terbaru mempertanyakan jika ambang batas yang menunjukkan kekurangan Vitamin D pada individu berkulit terang relevan dengan kekurangan Vitamin D pada individu berkulit gelap, karena mereka menemukan bahwa rata-rata individu berkulit gelap memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi dan memiliki risiko patah tulang yang lebih rendah dibandingkan individu berkulit terang pada tingkat Vitamin D yang sama. Hal Ini disebabkan karena kemungkinan rendahnya kadar agen pengikat Vitamin D (sehingga bioavailabilitasnya lebih tinggi) pada individu berkulit gelap.[19][20]

Distribusi global populasi berkulit gelap umumnya sangat berkorelasi dengan tingginya tingkat radiasi ultraviolet di daerah yang mereka huni. Populasi berkulit gelap hampir secara eksklusif hidup di dekat garis khatulistiwa, di daerah tropis dengan sinar matahari yang intens: Australia, Melanesia, Asia Tenggara Kepulauan, Papua Nugini, Asia Selatan, dan Afrika. Studi yang dilakukan terhadap populasi-populasi tersebut menunjukkan bahwa kulit gelap itu merupakan hasil simpanan keadaan adaptasi terhadap sinar UV yang tinggi, yang telah ada pada manusia modern sebelum migrasi keluar Afrika (asal usul manusia moderen dari Afrika) dan bukanlah akibat evolusi adaptasi yang muncul setelahnya.[21] Karena migrasi dalam jumlah besar dan meningkatnya mobilitas penduduk antarwilayah geografis di masa lalu, populasi berkulit gelap saat ini dapat ditemukan di seluruh dunia.[22][23]

  1. ^ dark-skinned Princeton University "naturally having skin of a dark color"
  2. ^ "Dark-skinned". thefreedictionary.com. Diakses tanggal 24 January 2017. a person or race having skin of a dark colour 
  3. ^ Muehlenbein, Michael (2010). Human Evolutionary Biology. Cambridge University Press. hlm. 192–213. 
  4. ^ Dictionary.com: black 3.a "a member of any of various dark-skinned peoples" 21.a"pertaining or belonging to any of the various populations characterized by dark skin pigmentation"
  5. ^ Oxford Dictionaries. April 2010. Oxford University Press. "belonging to or denoting any human group having dark-coloured skin" "black" Diarsipkan 2012-07-13 di Wayback Machine. (accessed 6 August 2012).
  6. ^ Dictionary.com: black 3.a "a member of any of various dark-skinned peoples" 21.a"specifically the dark-skinned peoples of Africa, Oceania, or Australia."
  7. ^ "Global Census". American Anthropological Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-14. Diakses tanggal 10 December 2012. 
  8. ^ Oxford Dictionaries. April 2010. Oxford University Press. "especially of African or Australian Aboriginal ancestry" "black" Diarsipkan 2012-07-13 di Wayback Machine. (accessed 6 August 2012).
  9. ^ James, Mackers (1828-11-08). "Proclamation". Classified Advertising. Trove. Diakses tanggal 10 December 2012. 
  10. ^ Nina, Jablonski (2004). "The evolution of human skin and skin color". Annual Review of Anthropology. 33: 585–623. doi:10.1146/annurev.anthro.33.070203.143955. genetic evidence [demonstrate] that strong levels of natural selection acted about 1.2 mya to produce darkly pigmented skin in early members of the genus Homo 
  11. ^ Bower, C.; Stanley (1992). "The role of nutritional factors in the aetiology of neural tube defects". Journal of Paediatrics and Child Health. 28 (1): 12–16. doi:10.1111/j.1440-1754.1992.tb02610.x. PMID 1554510. 
  12. ^ Minns, R.A. (1996). "Folic acid and neural tube defects". Spinal Cord. 34 (8): 460–465. doi:10.1038/sc.1996.79. PMID 8856852. 
  13. ^ Copp; et al. (1998). "Embryonic mechanisms underlying the prevenetion of neural tube defects by vitamins". Mental Retardation and Developmental Disabilities Research Reviews. 4: 264–268. doi:10.1002/(sici)1098-2779(1998)4:4<264::aid-mrdd5>3.0.co;2-g. 
  14. ^ Molloy; Mills, J. L.; Kirke, P. N.; Weir, D. G.; Scott, J. M.; et al. (1999). "Folate status and neural tube defects". BioFactors. 10 (2–3): 291–294. doi:10.1002/biof.5520100230. PMID 10609896. 
  15. ^ Lucock, M. "Folic acid: nutritional biochemistry, molecular biology, and role in disease processes". Molecular Genetics and Metabolism. 71 (1–2): 121–138. doi:10.1006/mgme.2000.3027. PMID 11001804. 
  16. ^ William; Rasmussen, S. A.; Flores, A; Kirby, R. S.; Edmonds, L. D.; et al. (2005). "Decline in the prevalence of spina bifida and anencephaly by race/ethnicity:1995–2002". Pediatrics. 116 (3): 580–586. doi:10.1542/peds.2005-0592. PMID 16140696. 
  17. ^ Nielsen; et al. "The importance of the depth distribution of melanin in skin for DNA protection and other photobiological processes". Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology. 82: 194–198. doi:10.1016/j.jphotobiol.2005.11.008. 
  18. ^ Jane, Higdon. "Vitamin D". Micronutrient Information Center. Linus Pauling Institute. Diakses tanggal 10 December 2012. 
  19. ^ Holick, Michael F. (21 November 2013). "Bioavailability of Vitamin D and Its Metabolites in Black and White Adults". The New England Journal of Medicine. 369: 2047–2048. doi:10.1056/NEJMe1312291. PMID 24256384. Diakses tanggal 19 June 2014. 
  20. ^ DeVita Raeburn, Elizabeth (20 November 2013). "Bone Density Higher in Blacks, Vitamin D Lower". MedPage Today. Diakses tanggal 19 June 2014. 
  21. ^ Harding, R; Healy, E; Ray, A; Ellis, N; Flanagan, N; Todd, C; Dixon, C; Sajantila, A; et al. (2000). "Evidence for Variable Selective Pressures at MC1R". The American Journal of Human Genetics. 66 (4): 1351–61. doi:10.1086/302863. PMC 1288200alt=Dapat diakses gratis. PMID 10733465. 
  22. ^ O'Neil, Dennis. "Skin Color Adaptation". Human Biological Adaptability: Skin Color as an Adaptation. Palomar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 December 2012. Diakses tanggal 10 December 2012. 
  23. ^ O'Neil, Dennis. "Overview". Modern Human Variation. Palomer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2012. Diakses tanggal 10 December 2012. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy